
Pengertian hasad dalam Islam bukan sekadar rasa iri biasa. Hasad berarti keinginan agar nikmat yang dimiliki orang lain hilang, meskipun tidak berpindah kepada diri sendiri. Dalam bahasa Arab, “hasad” berarti kedengkian terhadap nikmat yang Allah berikan kepada orang lain.
Berbeda dengan “ghibthah” yang berarti iri dalam arti positif—yaitu ingin mendapatkan kebaikan serupa tanpa berharap nikmat orang lain lenyap—hasad justru lahir dari hati yang tidak ridha terhadap ketentuan Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Iyyākum wal-hasad, fa innal-hasada ya’kulu al-hasanāti kamā ta’kulu an-nāru al-hathaba.”
“Jauhilah hasad, karena hasad dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan bahwa penyakit hati seperti hasad mampu menghancurkan amal saleh seseorang, bahkan tanpa ia sadari.
Dalil Al-Qur’an Tentang Hasad
Al-Qur’an menyinggung pengertian hasad dalam banyak ayat. Salah satunya adalah doa perlindungan dalam surat Al-Falaq:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)
Ayat ini menegaskan bahwa kedengkian bukan hanya dosa hati, tetapi juga sumber kejahatan yang nyata. Hasad dapat menimbulkan kebencian, fitnah, dan permusuhan di antara manusia.
Allah juga berfirman dalam QS. An-Nisa: 54:
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ فَقَدْ اٰتَيْنَآ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا
“Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah menganugerahkan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim dan Kami telah menganugerahkan kerajaan (kekuasaan) yang sangat besar kepada mereka.”
Ayat ini menjadi peringatan bahwa hasad adalah bentuk penolakan terhadap takdir dan rahmat Allah.
Ciri-Ciri Orang yang Terjangkit Hasad
Mengetahui pengertian hasad secara mendalam membantu kita mengenali tanda-tandanya agar bisa segera memperbaiki diri. Berikut beberapa cirinya:
Tidak suka melihat orang lain bahagia atau berhasil.
Ia merasa sesak ketika orang lain mendapatkan nikmat.Suka membicarakan keburukan orang lain.
Ini menjadi cara melampiaskan rasa iri agar terlihat “lebih baik” dari orang yang ia dengki.Sulit bersyukur atas nikmat sendiri.
Fokusnya bukan pada rezekinya, tetapi pada apa yang orang lain punya.Merasa senang ketika orang lain tertimpa musibah.
Hatinya gembira jika orang yang ia iri kehilangan sesuatu.Membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan.
Ia lupa bahwa setiap orang memiliki ujian dan karunia masing-masing.
Bahaya Hasad Bagi Kehidupan dan Akhirat
Hasad bukan hanya mengganggu hubungan sosial, tetapi juga merusak keimanan. Orang yang hasad menolak dengan halus ketentuan Allah. Ia merasa seolah Allah “tidak adil” dalam membagi rezeki.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak boleh iri kecuali terhadap dua perkara: seseorang yang diberi Allah Al-Qur’an lalu ia membacanya siang dan malam, dan seseorang yang diberi harta lalu ia menafkahkannya di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menjelaskan bahwa iri hanya boleh dalam hal kebaikan, bukan terhadap dunia atau kedudukan.
Hasad juga membuat hidup tidak tenang. Hati yang iri tidak akan pernah puas. Padahal, kebahagiaan sejati justru datang dari rasa syukur dan ridha atas ketentuan Allah.
BACA JUGA: 7 Keutamaan Memaafkan, Rahasia Hati yang Tenang dan Hidup Penuh Berkah
Cara Menghindari Hasad dan Menyucikan Hati
Setelah memahami pengertian hasad dan bahayanya, langkah berikutnya adalah menghindarinya. Berikut cara-cara yang diajarkan Islam:
Perbanyak doa agar dilindungi dari hasad.
Salah satu doa yang bisa dibaca:“Allāhumma innī a‘ūdzu bika min syarri hasadin idzā hasad.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan orang yang dengki ketika ia dengki.”Biasakan bersyukur atas nikmat sendiri.
Catat kebaikan yang sudah Allah beri, sekecil apa pun.Berprasangka baik (husnuzan).
Ingatlah bahwa rezeki orang lain tidak mengurangi bagian kita.Tingkatkan amal saleh.
Membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah dapat menenangkan hati dari penyakit iri.Doakan orang yang lebih sukses.
Mendoakan kebaikan bagi mereka akan memadamkan api hasad dalam diri.
Ubah Hasad Jadi Amal Kebaikan
Hasad hanya akan membuat hati gelap dan amal hangus. Maka, ubahlah rasa iri menjadi motivasi untuk berbuat baik dan menambah pahala.
Salah satu cara terbaik untuk membersihkan hati dari hasad adalah dengan bersedekah. Sedekah menumbuhkan keikhlasan dan rasa cukup terhadap rezeki yang Allah beri.
Mari bersama Yayasan Syekh Ali Jaber, kita ubah energi hasad menjadi keberkahan dengan berbagi kepada santri yatim dan penghafal Al-Qur’an.

