Panduan Lengkap Tata Cara Puasa Daud, Amalan Terbaik yang Disukai Allah - Yayasan Syekh Ali Jaber fbq('track', 'Donate', { value: 0.00, currency: 'IDR' }); fbq('track', 'Donate', { value: 0.00, currency: 'IDR' });

Panduan Lengkap Tata Cara Puasa Daud, Amalan Terbaik yang Disukai Allah

Panduan Lengkap Tata Cara Puasa Daud, Amalan Terbaik yang Disukai Allah

Di antara banyaknya amalan sunah, terdapat satu ibadah puasa yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah Ta’ala. Amalan ini dikenal sebagai puasa Daud, sebuah praktik spiritual yang konsisten dilakukan oleh Nabi Daud AS. Bagi umat muslim yang ingin meningkatkan ketakwaan, memahami tata cara puasa Daud secara menyeluruh adalah langkah awal yang sangat penting. Puasa ini bukan sekadar menahan lapar, tetapi sebuah bentuk disiplin rohani tertinggi yang meneladani kesabaran dan ketaatan seorang nabi. Artikel ini akan mengulas tuntas panduan, keutamaan, dan pelaksanaan puasa nabi Daud agar ibadah Anda berjalan lancar dan diterima.

Apa Sebenarnya Puasa Daud Itu?

Puasa Daud adalah puasa sunah yang pelaksanaannya unik, yaitu dilakukan secara selang-seling. Sederhananya, seseorang berpuasa satu hari dan berbuka (tidak berpuasa) pada hari berikutnya. Pola ini berlanjut secara konsisten sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa (seperti Idulfitri, Iduladha, dan hari Tasyrik).

Amalan ini disebut “Puasa Daud” karena merujuk langsung pada kebiasaan ibadah Nabi Daud AS. Beliau dikenal sebagai nabi yang memiliki kekuatan fisik luar biasa, kekuasaan yang adil, dan sekaligus ketaatan spiritual yang mendalam. Puasa selang-seling ini adalah cerminan dari keseimbangan sempurna antara urusan duniawi dan ibadah vertikal kepada Sang Pencipta.

Dalil dan Keutamaan, Amalan Puasa yang Paling Utama

Kekuatan utama puasa Daud terletak pada dalil yang sangat kuat dan statusnya sebagai “puasa terbaik”. Rasulullah Muhammad SAW sendiri yang memberikan pengakuan atas keutamaan ibadah ini.

Dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah adalah salat Daud. Ia tidur setengah malam, bangun sepertiganya, dan tidur seperenamnya. Ia puasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penyebutan “paling disukai Allah” (Ahabbu al-shiyami ila Allahi) menunjukkan level tertinggi dari ibadah puasa sunah. Mengapa demikian? Para ulama menjelaskan, puasa ini melatih konsistensi yang luar biasa. Seorang yang mengamalkannya terus-menerus berada dalam kondisi spiritual yang terjaga. Saat ia berbuka, ia bersyukur, dan keesokan harinya ia kembali menahan diri (berpuasa) sebagai bentuk ketaatan.

Panduan Lengkap Tata Cara Puasa Daud

Melaksanakan puasa Daud pada dasarnya memiliki rukun yang sama dengan puasa lainnya, yaitu niat dan menahan diri dari yang membatalkan. Namun, pemahaman mendalam mengenai tata cara puasa Daud akan menyempurnakan pelaksanaannya.

1. Niat Puasa Daud (Lafal, Arti, dan Waktu)0

Niat adalah pondasi utama setiap ibadah. Waktu terbaik untuk melafalkan niat puasa Daud adalah pada malam hari sebelum terbit fajar. Niat ini menegaskan tujuan kita berpuasa semata-mata karena Allah Ta’ala.

Berikut adalah lafal niat puasa Daud:

Lafal Latin: Nawaitu shauma dâwûda sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Terjemahan: “Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta’ala.”

Meskipun niat di dalam hati sudah dianggap sah, melafalkannya (talaffuzh) dapat membantu memantapkan hati untuk beribadah.

2. Melaksanakan Sahur

Sama seperti puasa Ramadan atau puasa sunah lainnya, sahur sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa di dalam sahur terdapat keberkahan (barakah). Sahur memberikan kekuatan fisik agar dapat menjalankan aktivitas seharian penuh tanpa mengeluh, sekaligus menjadi pembeda antara puasa umat Islam dengan umat sebelumnya.

3. Menahan Diri (Imsak)

Inti dari puasa adalah menahan diri (imsak). Saat menjalani puasa Daud, seseorang wajib menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar (waktu Subuh) hingga terbenam matahari (waktu Magrib). Hal yang membatalkan mencakup makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal lain yang merusak pahala puasa seperti berkata kotor atau bergunjing.

4. Menyegerakan Berbuka (Ifthar)

Ketika azan Magrib berkumandang, seorang yang berpuasa dianjurkan untuk menyegerakan berbuka (ifthar). Ini adalah sunah yang menunjukkan kepatuhan hamba pada aturan waktu yang telah Allah tetapkan.

Dianjurkan untuk berbuka dengan kurma atau air putih, lalu membaca doa berbuka puasa. Berikut adalah doa berbuka puasa yang umum diajarkan:

Lafal Latin: Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah.

Terjemahan: “Telah hilang dahaga, telah basah kerongkongan, dan semoga telah tetap pahalanya, insya Allah.” (HR. Abu Daud)

BACA JUGA: Menggapai Rahmat, 7 Keutamaan Memakmurkan Masjid yang Wajib Diketahui

Konsistensi, Kunci Utama Puasa Daud

Tantangan terbesar dari puasa Daud bukanlah menahan lapar selama satu hari, melainkan konsistensi untuk menjalaninya seumur hidup. Jika Anda memulai puasa hari Senin, maka Selasa Anda berbuka, Rabu puasa, Kamis berbuka, Jumat puasa, dan seterusnya.

Siklus ini menjaga agar tubuh tetap mendapatkan asupan nutrisi pada hari “berbuka”, sehingga ibadah ini tidak memberatkan fisik secara ekstrem. Justru, puasa ini melatih jiwa untuk selalu berada di antara dua keadaan: syukur (saat berbuka) dan sabar (saat berpuasa).

Sempurnakan Puasa dengan Kebaikan: Menyalurkan Sedekah

Menjalankan panduan puasa Daud melatih kita merasakan lapar dan haus. Rasa ini seharusnya menumbuhkan empati di dalam diri kita terhadap saudara-saudara yang mungkin merasakan lapar bukan sebagai pilihan ibadah, melainkan karena keterbatasan hidup.

Puasa adalah ibadah individual (habluminallah), tetapi puncaknya adalah perbaikan karakter sosial (habluminannas). Saat kita mampu menahan lapar, kita juga didorong untuk peduli pada kelaparan orang lain.

Oleh karena itu, alangkah indahnya jika amalan puasa Daud ini kita sempurnakan dengan amalan yang juga sangat dicintai Allah, yaitu sedekah. Sedekah adalah bukti nyata dari empati yang lahir dari ibadah puasa kita.

Bagi Anda yang ingin menyalurkan kebaikan dan menambah catatan amal saleh, Anda dapat menyalurkan sedekah terbaik Anda melalui lembaga yang amanah dan terpercaya. Yayasan Syekh Ali Jaber berkomitmen untuk melanjutkan dakwah dan program sosial Almarhum Syekh Ali Jaber, membantu para penghafal Al-Qur’an, dan menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

SEDEKAH SEKARANG

Bagikan :

Artikel Lainnya

Kumpulan Doa Meminta Kesembuhan ...
Doa Birrul Walidain, Kunci Merai...
Mengungkap Keutamaan Silaturahmi...
Mengupas Tuntas Keutamaan Bulan ...
Mengungkap Manfaat Sedekah, Kunc...
Menyingkap Keutamaan Sholat Tepa...
Donasi Sekarang